Tips trik
Akhir-akhir ini banyak masalah dan keluhan dari
pemilik AC inverter yang tiba-tiba AC inverternya mati total dan tidak dapat
digunakan lagi. Ternyata memang setelah dicek daya listrik terpasang dirumahnya
hanya 900 watt. Padahal AC inverter sangat tidak direkomendasikan untuk rumah
dengan daya listrik 900 watt atau lebih kecil. Teknologi AC inverter seperti
apa yang baik dan hemat energi yang sebaiknya kita gunakan?
Pengembangan teknologi Inverter dari yang sebelumnya
telah cukup dikenal di pasaran ini bukannya tanpa alasan. Dibandingkan dengan
perangkat elektronik rumah tangga lainnya, pendingin ruangan (air conditioner)
memiliki konsumsi daya listrik besar dalam penggunaannya. Belum lagi bila
merujuk pada durasi pengoperasian yang umumnya lama, menciptakan beban biaya
bagi konsumen untuk konsumsi listrik rumah tangga.
Kunci pengembangan terbaru dari teknologi Inverter ini merupakan hasil dari kehandalan sirkuit
micro processor yang terletak tepat pada kompresornya. Pemanfaatan sirkuit ini
memungkinkan mesin pendingin ruangan berteknologi Inverter untuk mengubah jenis
arus listrik yang masuk dari arus bolak-balik (Alternation Current) menjadi
arus listrik searah (Direct Current) sebagai keluarannya. Ini berbeda dengan
skema kerja pada perangkat pendingin ruangan konvensional yang hanya
memanfaatkan arus listrik bolak-balik untuk mendinginkan suatu ruangan.
Adanya perubahan jenis arus listrik dari AC menjadi DC
inilah yang kemudian menghasilkan kinerja kompresor yang lebih stabil pada
tingkat suhu yang diinginkan. Pasalnya, proses pengubahan jenis arus listrik
yang terjadi pada kompresor yang berlangsung terus menerus membuat kompresor
terus bekerja secara berkelanjutan sepanjang pengoperasian perangkat pendingin
ruangan ini.
Cara kerja kompresor ini, ketika suhu ruangan telah
mencapai derajat yang sesuai keinginan pengguna, kompresor pada Inverter
pengembangan terbaru ini masih akan tetap bekerja namun dengan laju putaran
yang menyesuaikan dengan naik-turunnya suhu ruangan. Artinya, cepat-lambatnya
kompresor bekerja akan sesuai dengan informasi yang diterima sensor untuk
memantau bilamana terjadi perubahan suhu dalam ruangan.
Hal ini berbeda dengan hukum kerja kompresor pada
perangkat pendingin ruangan konvensional. Pada perangkat ini, kompresor akan
berhenti bekerja begitu suhu ruangan yang diinginkan telah terpenuhi. Namun
demikian, kompresor baru akan mulai kembali aktif bekerja bila terjadi
perubahan temperatur sebagai akibat kenaikan suhu dalam ruangan.
Daya listrik yang dibutuhkan untuk mengaktifkan
kembali kerja kompresor ini secara berkala sepanjang pemakaian perangkat
pendingin ruangan inilah yang kemudian memiliki konsekuensi pada tingginya
asupan daya listrik yang diperlukan. Pada gilirannya, hal ini memberi beban
tinggi pada besaran biaya listrik rumah tangga.
dengan melakukan penghitungan sesuai dengan rumusan
sederhana hasil pengalian daya listrik dengan biaya listrik/kWh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar