Senin, 17 Maret 2014

kelebihan dan keunggulan AC Inverter

KELEBIHAN AC INVERTER
Tips trik

Akhir-akhir ini banyak masalah dan keluhan dari pemilik AC inverter yang tiba-tiba AC inverternya mati total dan tidak dapat digunakan lagi. Ternyata memang setelah dicek daya listrik terpasang dirumahnya hanya 900 watt. Padahal AC inverter sangat tidak direkomendasikan untuk rumah dengan daya listrik 900 watt atau lebih kecil. Teknologi AC inverter seperti apa yang baik dan hemat energi yang sebaiknya kita gunakan?

Pengembangan teknologi Inverter dari yang sebelumnya telah cukup dikenal di pasaran ini bukannya tanpa alasan. Dibandingkan dengan perangkat elektronik rumah tangga lainnya, pendingin ruangan (air conditioner) memiliki konsumsi daya listrik besar dalam penggunaannya. Belum lagi bila merujuk pada durasi pengoperasian yang umumnya lama, menciptakan beban biaya bagi konsumen untuk konsumsi listrik rumah tangga.
Kunci pengembangan terbaru dari teknologi Inverter  ini merupakan hasil dari kehandalan sirkuit micro processor yang terletak tepat pada kompresornya. Pemanfaatan sirkuit ini memungkinkan mesin pendingin ruangan berteknologi Inverter untuk mengubah jenis arus listrik yang masuk dari arus bolak-balik (Alternation Current) menjadi arus listrik searah (Direct Current) sebagai keluarannya. Ini berbeda dengan skema kerja pada perangkat pendingin ruangan konvensional yang hanya memanfaatkan arus listrik bolak-balik untuk mendinginkan suatu ruangan.
Adanya perubahan jenis arus listrik dari AC menjadi DC inilah yang kemudian menghasilkan kinerja kompresor yang lebih stabil pada tingkat suhu yang diinginkan. Pasalnya, proses pengubahan jenis arus listrik yang terjadi pada kompresor yang berlangsung terus menerus membuat kompresor terus bekerja secara berkelanjutan sepanjang pengoperasian perangkat pendingin ruangan ini.
Cara kerja kompresor ini, ketika suhu ruangan telah mencapai derajat yang sesuai keinginan pengguna, kompresor pada Inverter pengembangan terbaru ini masih akan tetap bekerja namun dengan laju putaran yang menyesuaikan dengan naik-turunnya suhu ruangan. Artinya, cepat-lambatnya kompresor bekerja akan sesuai dengan informasi yang diterima sensor untuk memantau bilamana terjadi perubahan suhu dalam ruangan.
Hal ini berbeda dengan hukum kerja kompresor pada perangkat pendingin ruangan konvensional. Pada perangkat ini, kompresor akan berhenti bekerja begitu suhu ruangan yang diinginkan telah terpenuhi. Namun demikian, kompresor baru akan mulai kembali aktif bekerja bila terjadi perubahan temperatur sebagai akibat kenaikan suhu dalam ruangan.
Daya listrik yang dibutuhkan untuk mengaktifkan kembali kerja kompresor ini secara berkala sepanjang pemakaian perangkat pendingin ruangan inilah yang kemudian memiliki konsekuensi pada tingginya asupan daya listrik yang diperlukan. Pada gilirannya, hal ini memberi beban tinggi pada besaran biaya listrik rumah tangga.
dengan melakukan penghitungan sesuai dengan rumusan sederhana hasil pengalian daya listrik dengan biaya listrik/kWh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar